Wartawan ramlihamdani.id, Rina Ayu
ramlihamdani.id, JAKARTA – Selain karena faktor penyakit komorbiditas, kesulitan pengobatan gagal jantung juga disebabkan oleh keterlambatan penanganan.
Tak hanya itu, adanya hambatan untuk mengakses layanan kesehatan karena berbagai faktor penentu, yakni ekonomi sosial, Pendidikan, dan kesadaran kesehatan masyarakat.
Demikian dikatakan Ketua umum PP Perhimpunan Dokter Spesialis Cardiovascular Indonesia (PERKI), dr. dr Isman FirdausSp.JP(K), dalam webinar, Sabtu (28/5/2022).
“Karena itu, penyediaan akses obat-obatan penyakit kardiovaskular sangat penting dan perlu diprioritaskan dalam agenda nasional maupun global,” kata Dokter Isman.
Baca juga: Makin Sering Rawat Inap, Kelangsungan Hidup Pasien Penyakit Jantung Makin Rendah
PERKI dengan Kelompok Kerja (Pokja) gagal jantungnya tetap berusaha memperbaiki tatalaksana gagal jantungmelalui pengobatan, pencegahan, dan edukasi.
Dalam mendukung pengobatan penyakit gagal jantung sendiri, kali ini ada tema untuk Anda gagal jantung dengan penurunan fraksi ejeksi (HFrEF).
Pengobatan terbaru adalah dengan menggunakan SGLT2-inhibitor. Di Indonesia, menurut SGLT2-inhibitor, Empagliflozin, yang dirilis pada 4 Maret 2022, Anda dapat menghubungi tim POM dengan ketentuan sebagai berikut: pengobatan pasien dewasa dengan gagal jantung Gagal Jantung dengan Penurunan Ejeksi
Fraksi / HFrEF.
Proyek BPOM diluncurkan berdasarkan studi pemberdayaan untuk HFrEF, studi EMPEROR-Reduced yang akan diterbitkan pada tahun 2020.
Kepala Bidang Medis Zuellig Pharma Therapeutics Indonesia dr. Constantine Heryawan, anggota Kedepannya Masih banyak penelitian empagliflozin dalam bidang kardiovaskular yang dapat memberikan harapan baru bagi pasien-pasien dengan penyakit jantung.
Baca juga: Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung, Ini Teknik Olahraga Brisk Walking
“Kami berkomitmen dan berharap dapat terus berkolaborasi denis asosiasi medis seperti PERKI dan Pokja Gagal Jantung, begitu juga dengan dokter-dokter di Indonesia untuk mengembangkan tatalaksana gagal jantungmelalui edukasi, program for pasien, atau bahkan penelitian klinis, “kata dia dikesempatan yang sama.
Chief Operating Officer Zuellig Pharma Therapeutics Aylie Widjaja, jangan ragu untuk menghubungi kami, jangan ragu untuk menghubungi kami di orang-orang di kitar.
Menurunkan beban penyakit kardiovaskular di Indonesia tidak hanya tugas salah satu pihak, namun peran semua lapisan masyarakat (pasien, dokter, keluarga pasien, dan pembuat kebijakan).
Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/kesehatan/2022/05/28/faktor-penghambat-pengobatan-gagal-jantung
Tidak ada komentar :
Posting Komentar