Wartawan ramlihamdani.id, Danang Triatmojo
ramlihamdani.id, JAKARTA – Komite Perjuangan Rakyat Indonesia (KOPRI) berdasarkan dampak ekonomi Indonesia pasca-pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun.
Koordinator aksi Fauzan Fadhly mengatakan, butuh beberapa menit bagi sektor tersebut untuk bisa menghadapi krisis. Dampak ini paling dirasakan oleh seluruh dunia.
Menanggulangi dampak di Indonesia, Presiden Joko Widodo membagikan Komvid Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN).
“Presiden Jokowi dengan seringai smoky dan senyum di wajahnya serta salinan Komvid Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN), “Fauzan dalam keterangannya, Rabu (18/5/2022).
Namun dalam proses pemulihan ekonomi nasional, ia menyebut banyak isu yang menyeruak terkait dana PEN.
Munculnya isu ini merupakan cermin dari kelemahannya tata kelola dana PEN. Misalnya, Anda tidak perlu menerjemahkan, dan Anda tidak perlu khawatir.
“Hal ini, menjadi cerminan bahwa ada kelemahan dalam tata kelolanya, Pertama, pengelolaan dana PEN tidak transparan karena rencana penggunaan dan realisasi tidak diumumkan secara patut, termasuk alasan perubahan anggaran PEN sulit ditemukan,” kata Fadly.
KOPRI pun menuntut berbagai masalah yang terjadi terkait dana PEN segera disikapi seluruh masyarakat, agar ratusan triliun dana tersebut berakhir di kantong pejabat. Pada saat yang sama, Fauzan meminta KPK turun tangan mengawasi dugaan dugaan korupsi dalam pengelolaan dana PEN.
“KPK juga masih panjang sebelum bisa berganti nama menjadi PEN,” kata Fauzan.
Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/nasional/2022/05/19/kopri-soroti-lemahnya-tata-kelola-dana-pen-realisasi-tak-diumumkan-secara-patut
Tidak ada komentar :
Posting Komentar