ramlihamdani.id, JAKARTA – ribuan buruh yang dipilihkan peringatan hari Buruh Internasional atau May Day di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Selatan pada Sabtu (14/5/2022).
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengatakan kegiatan May Day telah berlangsung tertib, damai tidak anarkis dan demokrasi yang dewasa.
“May Day itu waktunya bersuka ria, bergembira sambil menunggu. Buruh bisa mengajukan tuntutan tidak ada aksi anarkis dan bakar-bakaran,” kata Andi.
Baca juga: Posted in Panggung May Day Fiesta: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Membaik karena Kerja Keras Buruh
Baca juga: Said Iqbal Tuntut Negara Kirim Rp 500 Ribu Setiap Bulan pada 27.7 Juta Buruh Miskin
Andi Gani menyebutkan, ada 18 tuntutan yang harus ditinggalkan di latar belakang May Day Fiesta kali ini.
Namun, ada tiga isu yang dikedepankan oleh kaum buruh.
Pertama, kata Andi, menolak revisi UU No. 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
“Karena revisi tersebut hanya untuk melegalkan metode Omnibus Law UU Cipta Kerja, tanpa memperbaiki substansi UU Cipta Kerja yang diminta oleh Mahkamah Konstitusi pada keputusan sebelumnya,” jelasnya.
Baca juga: May Day Fiesta 2022, Said Iqbal: Tak Boleh Ada Orang Kelaparan di Negeri yang Kaya
Baca juga: May Day di GBK, Said Iqbal Bandingkan Era Jokowi dengan Soeharto Soal Perumahan Rakyat
Kedua, meminta agar Klaster Ketenagakerjaan dikeluarkan dari UU Cipta Kerja.
Ketiga, menolak revisi UU No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja Serikat Buruh.
“Namun, kami juga mengapresiasi aturan tentang Jaminan Hari Tua (JHT) sudah diubah dan memihak buruh,” ujarnya.
Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/nasional/2022/05/14/kspsi-sebut-may-day-tidak-ada-aksi-anarkis-dan-bakar-bakaran-di-gbk-dpr
Tidak ada komentar :
Posting Komentar