Menurut Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
ramlihamdani.id, KOLOBO – Kegiatan Perekonomian Srilanka hampir terhenti setelah negara tersebut kehabisan stok bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi.
Dikutip dari moneyweb.co.za, Sabtu (18/6/2022) Pemerintah Srilanka Mengumumkan hari Jumat (17/6) sebagai hari libur bagi kantor-kantor publik dan sekolah untuk membatasi pergerakan kendaraan,
Sementara itu, Kendaraan mengantre hingga berkilo-kilometer saat para pengemudi menunggu SPBU diisi ulang.
Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera, Ceylon Petroleum Corp, mengatakan tidak akan bisa mengurus perusahaan karena tidak ingin mengambil alih pengelolaan perusahaan.
Baca juga: Stok BBM di Sri Lanka Semakin Menipis, Persediaan Hanya Cukup untuk Lima Hari
“Sri Lanka memiliki tarif yang sangat rendah dan harga yang rendah, dan Rusia harus membayar upah minimum hingga 500 dolar AS.” kata Wijesekera
Krisis ekonomi yang melanda Srilanka Saya ingin tahu bahwa pengunjuk rasa berusia beberapa bulan dan lembaga pemasyarakatan Presiden Gotabaya Rajapaksa telah mendapat banyak perhatian dari pemerintah.
“Negara ini membutuhkan sekitar 6 juta dolar AS bantuan dari Dana Moneter Internasional dan negara lain termasuk India da China, untuk mengatasi krisis ekonomi selama enam bulan ke depan.” kata Perdana Menteri SrilankaRanil Wickremesinghe.
Otoritas lokal Srilanka Jika Anda ingin mencapai puncak pos IMF, Anda harus mendaftar untuk itu.
Ekonomi Srilanka Kemungkinan mengalami kontraksi pada kuartal pertama, dihantam oleh protes, ketidakstabilan politik, harga komoditas yang tinggi, dan gangguan pasokan.
Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/06/18/ekonomi-sri-lanka-terhenti-setelah-pasokan-bahan-bakar-mengering
Tidak ada komentar :
Posting Komentar