Dilansir ramlihamdani.id, Larasati Dyah Utami
ramlihamdani.id, JAKARTA – Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) adalah anggota program jejaring sosial dan evaluasi. Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Peneliti mengungkap kendala-kendala mengapa PMI enggaftar dan terkendala melakukan klaim Jaminan Sosial PMI dari BPJamsostek.
Padahal Indonesia diperkirakan akan menjadi sumber utama barang migran dari Asia ke China dan Filipina.
Apalagi PMI menjadi penyumbang devisa terbesar kedua bagi negara.
“Jika Anda memiliki 100 persen sistem media sosial Anda, penting bahwa Anda ingin menjadi sosial dan konstruktif dan itu akan terlihat oleh publik di Jamsos Kita. Artinya akan meningkatkan pendapatan dari BPJamsostek,” kata Ketua Timl (INFID) , Sugeng Bahagijo Peluncuran Hasil Kajian Penalti Efektif Jaminan Sosial Terhadap PMI pada Masa Pandemi Covid-19, Selasa (28/6/2022).
Baca juga: Cara Cek Data Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Bantuan Subsidi Upah 2022 Akan Disalurkan Lagi
Sugen menyatakan penyusunan laporan kerja sama mitra pembangunan pemerintah Republik Federal Jerman, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ).
Hasil penelitian menemukan masih banyak PMI yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan karena lebarnya di selasar.
Berdasarkan polling PMI yang dipublikasikan BPJS Ketenagakerjaan mencapai 67,7 persen.
Selain itu PMI sulit untuk mengakses layanan dan kinerja BPJamsostek ditemukan dan BPJS Kesehatan saat bekerja di luar negeri.
Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/nasional/2022/06/29/ini-penyebab-masih-banyak-pekerja-migran-indonesia-enggan-daftar-jadi-peserta-bpjs-
Tidak ada komentar :
Posting Komentar