Wartawan ramlihamdani.id, Fahdi Fahlevi
ramlihamdani.id, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy Permintaan agar pelaksanaan transformasi pelayanan kesehatan harus disesuaikan dengan daerah-daerah yang diterapkan.
“Karena itu, ketika di lapangan harus ada penyesuaian kebijakan pada penyesuaian kebijakan,” tulis Uhad Muhadjir dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/6/2022).
Muhadjir mengatakan dalam mengambil kebijakan ada dua pendekatan yang harus diterapkan.
Pertama, pendekatan generik, dan kedua, pendekatan partikularistik atau kekhususan.
Selain penerapan kebijakan integrasi layanan primer kesehatan di Seluruh Indonesia, Muhadjir berkesempatan membuka gereja paroki dengan bantuan kunci.
Sayangnya, fitur ini tidak tersedia di semua negara.
Dia mencontohkan antara penerapan kebijakan yang ada di Posyandu yang ada di Jawa Barat tidak bisa disamakan dengan penerapan kebijakan di Posyandu yang ada di Papua
“Namanya posyandu itu di masing-masing daerah punya gaya. Cara pendekatannya harus berbeda. Itu pendekatan partikularistik,” ujarnya.
Baca juga: Menko PMK: Penyandang Disabilitas Harus Mendapatkan Layanan Pendidikan Bermutu
Bahkan, mungkin sulit untuk melakukan ini tanpa harus khawatir tentang kualitas produk, kualitas produk, harga, dan kelenjar sebaceous.
“Sistem nasional harus mengubah lokasi sehingga tidak harus ditutup. Sistem kelihatannya harus mengubah lokasi agar tidak harus berurusan dengan lokal. Kalau kita buat kebijakan harus betul bijak,” kata Muhadjir.
Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/nasional/2022/06/10/menko-pmk-minta-pelayanan-kesehatan-disesuaikan-dengan-kekhasan-daerah
Tidak ada komentar :
Posting Komentar