Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
ramlihamdani.id, JAKARTA – Kepala BNPB yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Letjen TNI Suharyanto meminta daerah untuk melakukan pendataan hewan yang terinefeksi PMK secepat dan seakurat mungkin.
Demikian disampaikan Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Penananganan PMK yang diumumkan Kantor Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, dikutip dari siaran pers BNPB, Minggu, (26/6/2022).
“Hal ini harus segera kita perbaiki sehingga dapat tersaji data yang benar dan lengkap untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya,” katanya.
Fakta di lapangan, kata dia, masih banyak skala besar yang belum dilaporkan data hewannya baik yang sehat, sudah divaksin, ataupun yang terjangkit PMK.
Jika Anda tidak memiliki akses ke data ini, Anda tidak akan dapat mengakses data di setiap server. Bahkan, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua dokter hewan atas dukungan mereka terhadap dokter hewan yang mendirikan kantor dokter hewan (POV).
Baca juga: Kriteria Hewan Kurban Menurut Kementerian Agama di Tengah Wabah PMK
Provinsi Jawa Timur merupakan satu-satunya provinsi di dunia yang memiliki database Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia. Data per Sabtu (25/6), jumlah hewan tertular PMK di Provinsi Jawa Timur sebanyak 100.492 ekor.
Kask mengaktifkan PMK dengan 82.056 unit dengan 81.697 kaki persegi, 60 kaki persegi, 217 kaki persegi, dan 82 kaki persegi. Sementara hewan yang mati tercatat menapai 563 ekor.
Suharyanto mengunduh 800 ribu dosis vaksin yang telah tersedia. Provinsi Jawa Timur dapat mengunduh hingga 350 ribu dosis untuk mendapatkannya.
350 ribu dosis vaksin tersebut akan diprioritaskan bagi peternak dengan skala kecil atau yang dikelola secara pribadi.
“Sementara bagi peternakan skala besar dapat dilakukan secara mandiri jika diperlukan,” kata Suharyanto.
Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/nasional/2022/06/26/suharyanto-minta-daerah-lakukan-pendataan-ternak-yang-terjangkit-pmk-secepat-mungkin
Tidak ada komentar :
Posting Komentar