Laporan Wartawan ramlihamdani.id, Mikael Dafit Adi Prasetyo
ramlihamdani.id, MILAN – Kepala Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley Saya memperingatkan tentang potensi senggang pangan global tahun depan jika Rusia tidak segera mebka blokade ekpor biji-bijian Ukraina.
“Dan itu akan menjadi krisis di luar apa pun yang telah kita lihat dalam hidup kita,” kata Beasley yang dikutip VoA News, Kamis (21/7/2022).
Beasley mengatakan bahwa kerusan dan aksi protes sipil di hampir 50 negara pada tahun 2008 lalu ketika infila global dan harga pangan lenjakan kemenangan parah.
Baca juga: Antisipasi Naiknya Harga Gandum, Badan Pangan Nasional Dorong Konsumsi Bahan Pangan Lokal
“Situasi saat ini jauh lebih buruk, dan kami sudah mulai melihat destabilisasi terjadi di banyak negara, seperti Sri Lanka.” Kami juga melihat apa yang terjadi di Mali, Chad, Burkina Faso,” kata Beasley.
Selain destabilisasi dan potensi migrasi massal, Beasley mengatakan total populasi makanan mentah mencapai 276 juta orang sebelum invasi. Rusia. Namun, untuk saat ini jumlahnya diperkirakan naik menjadi 345 juta orang.
Beasley menyambut AS, dengan membi dana hampir 6 miliar dolar AS untuk WFP. Dia kemudia mengsyaratkan bahwa negara lain belum cukup tsami.
“Seperti yang kami dengar, Cina hanya membi kami 3 juta dolar AS,” kata Beasley.
Sementara itu, PBB yang telah bekerja dengan RusiaUkraina, dan Turki, berharap bisa segera mengakhiri blokade gandum Ukraina.
Beasley dan Duta Besar Linda Thomas-Greenfield berharap kesepakatan itu akhirnya akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.
Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/07/21/program-pangan-dunia-tingkatkan-kewaspadaan-terhadap-potensi-krisis-pangan-di-tahun-2023
Tidak ada komentar :
Posting Komentar